Author: smkn1sawan
Tari Maha Gayatri Karya di luar Ekspektasi

Oleh : I Made Rasta,S.Pd.,M.Pd.H.
Tarian merupakan simbolisasi ungkapan rasa yang mendalam. Muncul dalam bentuk keindahan gerak dan asesoris yang menyiratkan nilai untuk disimak. Semua tarian terinspirasi dari nilai yang ingin disampaikan. Tari Maha Gayatri juga memiliki tujuan yang sama. Menyiratkan lima nilai kemanusiaan yang ingin disampaikan dalam simbolisasi enam penari cantik yang merupakan bagian tidak terpisah dalam kesatuan makna Maha Gayatri
Terciptanya Tari Maha Gayatri di era pandemi sangat berdampak luas terutama menjadi media tersosialisasikannya misi sekolah khususnya pondasi kepemimpinan pembelajaran berlandaskan lima nilai kemanusiaan, pikiran,tindakan, emosi, kejiwaan dan spiritulitas. Implementasi program kepemimpinan pembelajaran di SMK Negeri 1 Sawan guna menuntun peserta didik untuk menumbuhkembangkan kelima nilai kemanusiaan yang ada dalam dirinya melalui program kegiatan yang mengasah kecerdasasan olah pikir, olah laku, olah rasa, olah jiwa dan olah spiritual.
Dari Tari Maha Gayatri kemudian dibuatkan patung Maha Gayatri sebagai ikonik SMK Negeri 1 Sawan. Plakat Maha Gayatri juga menjadi bagian cerita tersendiri sebagai dampak luas dari keberadaan tari maha gayatri.
Tarian ini digarap selain sebagai tantangan siswa dan guru ekstrakurikuler tari di era pandemi, fokus utamanya adalah menuntun nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri setiap murid. Pendidikan itu ibarat penyiapan lahan untuk bertumbuhnya benih nilai-nilai kemanusiaan dalam diri murid. Oleh karena itu, tujuan pendidikan menurut KH. Dewantara adalah karakter baik.
Oleh karena itu program pembelajaran di era pandemi yang dilandaskan pada kesadaran akan nilai ini, dikembangkan dengan strategi yang didasarkan pada pengalaman dan contoh. Seperti pada sistem pembelajaran berdiferensiasi berbasis tantangan proyek yang dikembangan atas dasar minat bakat siswa. Sebagai contoh, siswa yang berminat seni tari diberikan tantangan untuk mengkreasikan karya seni sevcara kolaborasi. Walaupun pandemi dan situasi serba susah untuk saling bertemu dikarenakan peraturan ketat untuk tetap menjaga jarak, pakai masker dan mengindari kerumunan. Namun program pembelajaran berbasis proyek yang didasarkan minat bakat siswa bisa telaksana secara kolaborasi walaupun koordinasi dan pertemuan hanya via zoom.
Hal hasil ternyata program ini telah membangkitkan rasa hormat terhadap segala kehidupan dan membantu mengembangkan dedikasi pada kerja dan tugas sesuai peran masing-masing. Sebagaimana penuturan salah satu siswi yang terlibat dalam program ini. Ayu menuturkan bagaimana situasi pembelajaran berkolaborasi dalam pembelajaran seni tari yang dilakukan secara daring di era pandemi. Ayu yang bernama lengkap Ni Putu Ayu Febriyani bersama kelompoknya menuturkan bagaimana gambaran situasi pembelajaran daring di era pendemi sampai terciptanya Tari Maha Gayatri sebagai ikonik SMK Negeri 1 Sawan, tersajikan secara apik berupa garapan dokumenter di link vidio berikut
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI MIND MAPING PROJECT BASED LEARNING (PjBl) DENGAN ALURÂ IRAMA

Oleh : I Made Rasta, S.Pd.,M.Pd.H.
Kepala SMK Negeri 1 Sawan, Buleleng Bali
Surel : maderasta69@gmail.com
#HGN2022 #ApresiasiGTK2022
Kepemimpinan pembelajaran berdiferensiasi : adalah kepemimpinan pembelajaran yang dilakukan kepala sekolah dengan memberi keleluasaan pada guru dan siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar serta keunikan siswa tersebut.
Mind maping project based learning (PjBl) : adalah pembelajaran berbasi proyek riil atau tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
Alur IRAMA : merupakan alur pembelajaran PjBl berawal dari I : Identifikasi situasi dan kondisi siswa oleh tim konselor sehingga terpetakan karakteristik peserta didik, mulai dari gaya belajar, kondisi ekonomi sampai pada pilihan goal seperti bekerja, melanjutkan dan wirausaha. Selanjutnya R : refleksi diri dari peserta didik dan guru terkait tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan, yang ada. A: Aksi nyata pembelajaran saat daring berupa home based proyek, di dampingi iduka dan guru pendamping. Pada masa new normal.dilakukan secara luring dengan pemetaan jenis proyek dan tantangan yg bisa di pilih siswa (ini berdiferensiasi secara kontens). Siswa bisa mengerjakan proyek secara berkelompok dengan mengambil peran masing masing sehingga berdiferensiasi dalam proses, termasuk juga waktu penyelesaian proyek dan produk yang di hasilkan memberi ruang pembelajaran berdiferensiasi secara produk. M : Melakukan asesmen atau pengukuran dengan model event, seperti bazzar online di saat daring dan expo saat new normal. A: Akhiri dengan feedback dan evaluasi aksi untuk perbaikan berikutnya
Melalui implementasi kepemimpinan pembelajaran berdiferensiasi mind maping PjBl dengan alur IRAMA memberi dampak yang sangat luas pada komunitas pembelajar di SMK Negeri 1 Sawan. Siswa merasa diperhatikan dan diberi ruang bertumbuh sesuai karakteristiknya. Bagi guru, implementasi kebijakan pembelajaran berdiferensiasi mind maping PjBl dengan alur IRAMA memberi pengalaman pembelajaran baru serta memperluas wawasan untuk saling komunikasi, koordinasi dan berkolaborasi lintas mata pelajaran bahkan lintas kompetensi. Pengalaman baik ini juga menguatkan literasi dan nomerasi siswa sebagaimana testimoni beberapa siswa dan guru seterlah kegiatan dilaksanakan.
Dampak luas di luar diluar espextasi : Pembelajaran berdiferensiasi mind maping PjBl dengan alur IRAMA ternyata menghasilkan produk di luar ekspektasi kami. Satu diantaranya adalah produk apilkasi Yes_Pay, yaitu aplikasi pembayaran non tunai yang dihasilkan oleh anak AKL dalam proyek digitalisasi sistem keuangan. Demikian pula aplikasi markert place Yes_tore merupakan produk PjBl anak-anak Multi Media di saat pandemi.